Sembeng Tedeng
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah seorang gadis bernama Jeni. Ia adalah anak tunggal dari Pak Salomo, seorang petani baik hati yang sayangnya telah kehilangan istrinya bertahun-tahun lalu. Karena tak ingin Jeni merasa kesepian, Pak Salomo menikah lagi dengan seorang wanita bernama Noya, yang membawa serta putrinya, Luna.
Awalnya, Jeni berharap memiliki ibu dan saudara yang menyayanginya. Namun, harapan itu hancur seiring berjalannya waktu. Noya ternyata wanita yang kejam dan hanya peduli pada Luna. Ia selalu menyuruh Jeni mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Luna menikmati hidup dengan bermain dan berpakaian mewah.
Jeni tak pernah mengeluh. Ia tetap bersikap baik meskipun sering diperlakukan tidak adil. Namun, ada saat-saat di mana ia merasa sangat sedih dan sendirian. Suatu hari, setelah dipaksa mencuci pakaian di sungai sejak pagi tanpa diberi makan, Jeni duduk di bawah pohon besar, menahan lapar dan lelah. Air matanya mulai jatuh.
Tiba-tiba, terdengar suara lembut.
"Mengapa kau menangis, Jeni?"
Jeni terkejut dan mencari sumber suara itu. Ia melihat seekor kelinci putih dengan mata biru berkilauan duduk di dekatnya. Yang lebih mengejutkan, kelinci itu berbicara!
"Siapa kau?" tanya Jeni, terkejut sekaligus penasaran.
"Namaku Raffa. Aku adalah kelinci ajaib yang tinggal di hutan ini. Aku bisa merasakan kesedihanmu, dan aku ingin membantumu," jawab kelinci itu sambil tersenyum.
Jeni mengusap air matanya. "Tapi bagaimana kau bisa membantuku? Aku hanyalah seorang gadis biasa, dan ibu tiriku sangat kejam."
Raffa mendekat dan berbisik, "Kau mungkin merasa lemah, tapi kau memiliki hati yang kuat dan penuh kebaikan. Aku akan membantumu menghadapi kejahatan mereka. Mulai sekarang, kau tidak akan sendirian."
Jeni menatap Raffa dengan harapan baru. Ia tidak tahu bagaimana kelinci ajaib itu akan menolongnya, tetapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa tidak sendirian.
Bab 1 Tamat
Komentar
Posting Komentar