Sembeng Tedeng
kulihat lentera kecil menyala,
berpendar lirih di tengah malam,
seakan menantang gelap yang pekat.
Ia tak megah, tak gemerlap,
namun cahaya itu tetap hidup,
menyala demi yang tersesat,
memberi arah bagi hati yang redup.
Lentera itu bukan sekadar api,
ia adalah harap yang tak mati,
meski angin mencoba memadamkan,
meski hujan ingin menghapus terang.
Seperti hidup, lentera itu mengajarkan,
kecil bukan berarti lemah,
sendiri bukan berarti sia-sia,
karena cahaya kecil pun mampu menerangi semesta.
Maka jadilah lentera bagi dunia,
meski tak disorot, meski tak dipuja,
cahayamu adalah arti,
bagi mereka yang mencari jalan pulang.
Komentar
Posting Komentar