Sembeng Tedeng
Dalam diam malam,
gelap berbisik pada waktu,
mengantar langkah lembut sang fajar.
Ia datang tanpa suara,
membelah gelap dengan sinar yang malu-malu.
Fajar adalah janji,
bahwa akhir bukanlah kehampaan,
melainkan awal bagi yang berani bermimpi.
Cahaya jingga perlahan menyentuh cakrawala,
menyulam warna pada harapan yang nyaris pudar.
Embun pagi merangkai doa,
menitipkan harapan pada hari yang baru.
Oh, fajar,
kau adalah sajak alam yang tak pernah ingkar,
membisikkan keberanian pada jiwa yang hampir menyerah.
Komentar
Posting Komentar