Sembeng Tedeng
Angin berbisik lembut di sela waktu,
Membawa cerita daun-daun yang gugur,
Dan langit yang pelan-pelan belajar biru.
Detik-detik terasa lebih lambat,
Seakan memberi ruang untuk kita berpikir,
Tentang perjalanan yang telah terlewati,
Dan langkah baru yang akan dipilih.
Hujan turun menyingkap rindu,
Pada harapan yang pernah kita bisikkan,
Pada doa yang terselip di sudut senyap,
Yang kini menanti untuk kembali dilangitkan.
Di Minggu ketiga bulan Desember,
Langit menyimpan setitik senja terakhir,
Sebagai pengingat bahwa akhir adalah awal,
Dan keindahan lahir dari yang pernah pudar.
Mari genggam waktu yang tersisa,
Membawa cinta, syukur, dan mimpi-mimpi,
Menyambut Januari dengan hati penuh cahaya,
Dan Desember, biarlah ia menjadi puisi.
Komentar
Posting Komentar