Dari bangku SMA yang penuh cerita,
Aku memandangnya, dia yang selalu ada.
Senyumnya sederhana, tawanya ringan,
Namun hatiku bergemuruh, bergetar pelan.
Setiap pagi aku berharap,
Dia menyadari tatapan yang tak pernah lelah.
Namun dia sibuk, sibuk tertawa,
Tanpa pernah melihat isyarat cinta.
Aku suka caranya bicara,
Meski bukan untukku, itu cerita.
Aku suka saat dia berjalan,
Meski tak pernah menuju ke arahku, perlahan.
Aku mencoba memberi tanda,
Lewat kata-kata yang tersirat makna.
Namun dia tetap diam, tak berubah,
Mungkin baginya aku hanya bayangan biasa.
Kini waktu berlalu, SMA usai,
Namun rasaku tetap tak memudar, tak terurai.
Meski dia tak pernah tahu, tak pernah peka,
Aku suka, dan itu sudah cukup untuk bahagia.
Komentar
Posting Komentar